Senin, 18 September 2017

Dampak Hallyu Wave Dalam Kehidupan Remaja



Akhir-akhir ini gejala maraknya fanatisme buta sedang melanda dunia, terutama di kalangan Remaja Indonesia. Segala bentuk fanatisme buta ini sudah mengarah kepada perilaku yang negatif sehingga perlu diperbaiki. Salah satunya adalah fanatisme kepada Korean Wave atau Demam Korea

Korean Wave atau Hallyu Wave yang lebih dikenal dengan sebutan Demam Korea merupakan istilah yang memiliki arti pengaruh budaya modern Korea yang masuk di negara-negara lain termasuk salah satunya Indonesia. Istilah–istilah tersebut bukanlah sesuatu hal yang aneh bagi masyarakat, karena berbagai media massa dan masyarakat dunia tengah memperhatikan dan membicarakan fenomena ini dan tanpa sadar ikut mengkonsumsinya.

Terlebih setelah masuknya K-Pop, tari, Drama korea, Fashion, dan Makanan di Indonesia membuat pergeseran budaya asli indonesia seperti music tradisional asli Indonesia, tari,  semakin kurang diminati. Berawal dari musik dan film, kemudian demam kebudayaan Korea Selatan menyebar di seluruh dunia.

Demam Korea sudah memasuki remaja Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu mendorong terciptanya sebuah fenomena fanatisme di mana para tokoh idola dari negeri ginseng tersebut menjadi acuan dalam berperilaku bagi remaja dan generasi muda di tanah air pada proses pembentukan identitas dirinya.

Pada umumnya, remaja mengikuti atau meniru pada seseorang yang dianggap sebagai idola. Ketika remaja mengidolakan seseorang, maka mereka akan mengidentitaskan dirinya pada tokoh idola nya tersebut, lalu berusaha untuk mewujudkan dirinya seperti tokoh idolanya. Seperti meniru sifat, kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh tokoh idolanya.

Karena masa remaja merupakan masa perubahan dari masa anak–anak menuju masa pendewasaan. Dalam masa ini terjadi perubahan emosi dan perubahan sosial pada remaja. Masa remaja penuh dengan gejolak, penuh dengan pengenalan dan petualangan akan hal-hal baru dan masa pencarian jati diri. Untuk mencari jati diri mereka, seorang remaja merasa tertantang dan tertarik untuk membuktikan kemampuannya. Dalam masa ini remaja menjadi sangat labil dan menjadi mudah terpengaruh akan hal yang dilihat maupun hal yang terjadi di sekitarnya.

Indonesia menjadi salah satu  negara dengan fans Kpop terbanyak. Berrdasarkan sumber dari kompas.com salah satu fans kpop terbesar yaitu army indonesia (sebutan fans bts)  masuk kedalam peringkat tiga besar dengan fans terbanyak. Di peringkat ke-10, kesembilan, dan kedelapan, ada Meksiko, Amerika Serikat, dan Brazil. Posisi keenam, kelima, dan keempat diduduki oleh Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Yang mengherankan, Korea Selatan "hanya" menempati posisi kedua, dengan kurang lebih 495.000 penggemar. Dan Peringkat pertama adalah filipina! Negara tersebut memiliki 21 persen dari jumlah total penggemar BTS di seluruh dunia.

Kefanatismean atau kefanatikan fans K-Pop ini sudah sangat berlebihan. Umumnya, mereka memperjuangkan hidupnya hanya karena Idol K-Pop nya. Faktanya, banyak sekali yang rela mengantri dan berani mengeluarkan uang berjuta-juta hanya demi melihat Idol K-Pop, membeli album, lightstick dan merchandise Idola kesayangannya itu, bahkan jika ada idolanya datang ke indonesia adapula yang berani bolos sekolah demi melihat idola secara langsung.

Tidak sampai disitu, tindakan para fans pun sudah diluar batas wajar. Ada beberapa dari mereka (fans kpop) yang sengaja menampar, memegang, membuntuti idolanya pergi, bahkan menyelinap masuk ke dalam hotel dimana idolanya menginap dan mencoba menciumnya dengan paksa.

Untuk menghindari dampak-dampak dari hallyu wave memang tidaklah mudah apalagi di era globalisasi yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Budaya korean wave ini bersifat ringan dan mudah diterima oleh masyarakat banyak, apalagi setelah merangkul media massa yang berkembang di tengah masyarakat modern.

Pada kondisi inilah, pendidikan karakter, agama dan penanaman rasa nasionalisme perlu diperkuat. Semua pihak harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter generasi muda berdasarkan nilai-nilai agama dan pancasila, serta merealisasikannya dalam bentuk perilaku yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.




Referensi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/K-pophttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Hallyu
https://id.m.wikipedia.org/wiki/K-pop
https://lifestyle.okezone.com/
https://kompas.com
https://detik.com

Sumber video:
https://youtube.com

Penulis:

Dityas Wiranto Yudho
1TA04

Macam-Macam Alat Berat Dalam Bidang Konstruksi

1.   Pengertian Alat-alat berat       Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan ...